PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

 

PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan

Kepala Sekolah

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAPENDIDIKAN DAN

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

2011


SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Dalam rangka pelaksanaan program penguatan kemampuan kepala sekolah yang merupakan amanat Inpres No 1 tahun 2010, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia  Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMP dan PMP) telah menyusun materi pelatihan untuk penguatan kemampuan kepala sekolah. Pengembangan materi tersebut telah mengacu pada standar kepala sekolah/madrasah sebagaimana diatur dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Saya memberikan penghargaan yang tinggi kepada Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan atas dihasilkannya materi penguatan kemampuan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi kepala sekolah.

Materi pelatihan ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi individu kepala sekolah dan lembaga yang terkait dalam penguatan kemampuan kepala sekolah di propinsi dan kabupaten/kota. Berbagai pihak yang ingin berkontribusi terhadap program penguatan kepala sekolah dapat memperkaya dengan berbagai referensi dan khasanah bacaan lainnya untuk mewujudkan kepala sekolah yang profesional dan akuntabel.

Semoga semua usaha kita untuk penguatan kemampuan kepala sekolah sesuai dengan standar kepala sekolah sebagaimana diamanahkan dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah dapat diwujudkan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya dan menghasilkan lulusan yang cerdas, kreatif, inovatif, berpikir kritis, cakap menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan.

Jakarta, Maret 2011

Kepala Badan PSDMP dan PMP

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd

NIP.196202031987031002

 

 

 

KATA PENGANTAR

Materi pelatihan yang telah disusun merupakan bagian dari rencana pelaksanaan program penguatan kepala sekolah, program kedua dari delapan program 100 hari Mendiknas. Program penguatan kemampuan kepala sekolah sangat penting mengingat peran strategis kepala sekolah di dalam proses peningkatan mutu pendidikan.

Kepala sekolah mempunyai tugas yang sangat penting di dalam mendorong guru untuk melakukan proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, inovatif, cakap menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan bagi siswa sebagai produk suatu sistem pendidikan. Materi pelatihan ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi peningkatan kompetensi kepala sekolah sesuai yang diamanahkan Permendiknas No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

Kami menyadari bahwa materi pelatihan ini masih jauh dari sempurna. Namun kami perlu menyampaikan penghargaan kepada tim penyusun yang telah berusaha dan berhasil menyiapkan materi pelatihan yang dapat dijadikan bahan bacaan bagi usaha peningkatan kompetensi kepala sekolah. Berbagai pihak yang terkait dengan penguatan kemampuan kepala sekolah dapat memperkaya dengan materi yang lain sepanjang mencapai tujuan yang sama yaitu meningkatkan kompetensi kepala sekolah sesuai dengan Permendiknas No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

Semoga materi pelatihan ini bermanfaat bagi usaha penguatan kemampuan kepala sekolah di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Jakarta, Maret 2011

Kepala Pusat Pengembangan

Tenaga Kependidikan

Dr. Abi Sujak

NIP. 19621011 198601 1 001

 

 

 

 

DAFTAR ISI

SAMBUTAN …………………………………………………………………

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………

i

ii

PENDAHULUAN ……………………………………………………………

1

  1. Latar Belakang ……………………………………………………….

1

  1. Kompetensi yang Diharapkan …………………………………..

2

  1. Ruang Lingkup Materi …………………………………………….

2

  1. Langkah-langkah Pembelajaran …………………………………

2

KEGIATAN BELAJAR 1

KONSEP PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH …………………………

4

  1. Pengantar …………………………………………………………..

4

  1. Materi Pokok …………………………………………………………

4

  1. Latihan ……………………………………………………………..

13

  1. Rangkuman ………………………………………………………..

16

KEGIATAN BELAJAR 1

PENYUSUNAN PROPOSAL DAN LAPORAN PTS ……………………

17

  1. Pengantar ………………………………………………………….

17

  1. Materi Pokok ………………………………………………………

17

  1. Latihan ……………………………………………………………..

23

  1. Rangkuman ………………………………………………………..

24

KEGIATAN BELAJAR 1

EVALUASI LAPORAN PTS …………………………………………….

25

  1. Pengantar …………………………………………………………..

25

  1. Materi Pokok ………………………………………………………….

25

  1. Latihan …………………………………………………………………

27

  1. Rangkuman …………………………………………………………

27

REFLEKSI …………………………………………………………………..

28

DAFTAR BACAAN YANG DIANJURKAN …………………………………

29


PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Salah satu indikator kompetensi profesional adalah kompetensi pengembangan profesi.Pengembangan profesi antara lain adalah kemampuan dalam bidang penelitian dan pengembangan. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak kepala sekolah yang perlu penguatan kemampuannya dalam bidang tersebut. Sebagian dari mereka masih ada yang belum memahami cara:  membuat proposal, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian  dengan baik. Sebagian dari mereka adapula yang sudah memahami tetapi belum melakukannya.Untuk mengatasi hal tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP dan PMP)perlumelaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknik PTS.

Strategi sosialisasi dan strategi bimbingan teknik PTS selama ini ternyata masih belum memadai untuk menjangkau seluruh kepala sekolah dalam waktu yang relatif singkat.Intensitas dan kedalaman penguasaan materi kurang dapat dicapai dengan kedua strategi ini karena terbatasnya waktu.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka upaya penguatan kompetensi kepala sekolah dilakukan melalui berbagai strategi. Salah satu strategi untuk menguatkan kemampuan kepala sekolahadalah melaksanakan pelatihan.

Penguatan ini dimaksudkan untuk dapat memberikan pemahaman, dan motivasi para kepala sekolah dalam menyelesaikan permasalahan di sekolahnya melalui metode ilmiah yang antara lain berupa PTS. Bila penyelesaian masalah di sekolah dibiasakan melalui PTS, maka kompetensi PTS kepala sekolah akan meningkat dan berimplikasi pada peningkatan: kreativitas, inovasi, kemampuan menyelesaikan masalah, berpikir kritis, dan naluri kewirausahaan. Bahkan dampak lainnya pun akan meningkatan angka kredit untuk  kenaikan pangkat dan atau sertifikasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan kepala sekolah.

  1. Kompetensi yang Diharapkan

Peserta pelatihan diharapkan mampu:

(1)   memahami konsep PTS,

(2)   menyusun proposal dan laporan PTS, dan

(3)   mengevaluasi laporan PTS.

  1. Ruang Lingkup Materi

Materi PTS terdiri dari:

(1)   konsep PTS,

(2)   penyusunan Proposal dan Laporan PTS, dan

(3)   evaluasi Laporan PTS.

  1. Langkah-langkah Pembelajaran

Materi ini dirancang untuk dipelajari oleh kepala sekolah dalam pelatihan.Oleh karena itu, langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup aktivitas individual dan kelompok. Secara umum aktivitas individual meliputi: (1) membaca materi pelatihan, (2) melakukan latihan/mengerjakan tugas, menyelesaikan masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar, (3) membuat rangkuman, dan (4) melakukan refleksi. Sedangkan aktivitas kelompok meliputi: (1) mendiskusikan materi pelatihan, (2) bertukar pengalaman (sharing) dalam melakukan latihan menyelesaikan masalah/kasus, dan (3) membuat rangkuman. Langkah-langkah pembelajaran dapat digambarkan seperti berikut.

Aktivitas Kelompok

Aktivitas Individu

Membaca Materi Pelatihan

 Mendiskusikan

Materi Pelatihan

Melaksanakan Latihan/Tugas/ Studi Kasus

Sharing dalam latihan menyelesaikan masalah/kasus

Membuat Rangkuman

 Membuat Rangkuman

Melakukan Refleksi

 

 

 

 

Gambar 1.Langkah-langkah Pembelajaran

Dari gambar di atas tampak bahwa aktivitas kelompok selalu didahului oleh aktivitas individu. Dengan demikian, maka aktivitas individu adalah hal yang utama. Sedangkan aktivitas kelompok lebih merupakan forum untuk berbagi, memberikan pengayaan, dan penguatan terhadap kegiatan belajar yang telah dilakukan individu masing-masing. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan peserta pelatihan baiksecara individu maupun bersama-sama dapat meningkatkan kompetensinya, yang pada gilirannya diharapkan berdampak pada peningkatan kompetensi guru yang dibinanya dan akhirnya mampu menghasilkan siswa yang kreatif, inovatif, mampu menyelesaikan masalah, berpikir kritis, dan bernaluri kewirausahaan.

 

 

 

KEGIATAN BELAJAR 1

KONSEP PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

  1. A.    Pengantar

Selamat membaca dan mempelajari kegiatan belajar 1 tentang konsep PTS. Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, Ibu/Bapak diharapkan memahami konsep PTS. Hasil pemahaman Ibu/Bapak terhadap konsep PTS dapat digunakan sebagai tahap awal untuk memperbaiki dan mengembangkan guru dan siswa agar mampu: berpikir kritis, kreatif, inovatif, menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan.

Ibu/Bapak akan mudah mempelajari dan mempraktikkan materi kegiatan belajar 1, jika ada kemauan yang kuat untuk berubah ke       arah yang lebih baik. Bukankah di mana ada kemauan di situ ada cara/jalan? Konsep PTS yang sudah Bapak/Ibu praktikkan dengan sukses melalui rencana tindakan akan menjadi contoh bagi guru dan siswa untuk mengubah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak mereka sehingga mampu: berpikir kritis, kreatif, inovatif, menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan. Selamat belajar!

  1. Materi Pokok
    1. 1.     Pendahuluan

Dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dan pengelolaan sekolah, kepala sekolah dapat melakukan PTS sekaligus sebagai sarana pengembangan profesinya(Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru), PTS merupakan penelitian yang berawal dari permasalahan sekolah, diselesaikan melalui tindakan spesifik dari gagasan peneliti untuk menyelesaikan permasalahan sekolah. Dengan demikian, yang pertama harus ada dalam penelitian PTS bukanlah diawali dengan membuat judul tetapi diawali dengan menemukan adanya masalah dan tantangan-tantangan untuk melakukan pembaruan atau inovasi.

Masalah-masalah yang akan dirumuskan adalah masalah-masalah aktual yang penting dan mendesak. Jika masalah-masalah itu tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap sekolah.Oleh karena itu, diperlukan tindakan spesifik yang diyakini benar-benar dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Selain berangkat dari permasalahan, PTS juga dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu pembaruan atau inovasi dalam berbagai aspek sekolah. Misalnya: manajemen perubahan, inovasi pembelajaran, pengembangan kultur baru di sekolah, pengembangan iklim sekolah, dan inovasi kepemimpinan pembelajaran.

Penelitian tindakan yang dilakukan guru disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Sedangkan penelitian tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah disebut PTS. PTK bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran di kelas, sedangkan PTS bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di sekolah.

  1. Definisi PTS

PTS adalah penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti (umumnya juga praktisi) di sekolah untuk membuat peneliti lebih profesional terhadap pekerjaannya, memperbaiki praktik-praktik kerja,  melakukan inovasi sekolah serta mengembangkan ilmu pengetahuan terapan (professional knowledge).

Berdasarkan definisi tersebut, maka ciri utama PTS adalah melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki situasi atau melakukan inovasi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran sehingga menghasilkan siswa yang mampu: berpikir kritis,kreatif, inovatif, menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan.

  1. Tujuan PTS

Tujuan PTS adalah sebagai berikut.

(1)   Memperbaiki situasi sekolah saat ini.

(2)   Meningkatkan mutu input, proses, dan output sekolah.

(3)   Mengembangkan inovasi input, proses, dan output sekolah.

(4)   Meningkatkan kinerja sekolah yang terkait dengan mutu, inovasi,keefektifan, efisiensi, dan produkivitas sekolah.

(5)   Meningkatkan kemampuan profesional sebagai kepala sekolah.

(6)   Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah.

(7)   Mengembangkan ilmu terapan/praktis.

  1. Ciri-ciri PTS

Ciri utamaPTS adalah sebagai berikut.

(1)   Adanya tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah/menghadapi tantangan/melakukan inovasi.

(2)   Bersifat kualitatif, meskipun dapat menggunakan data kuantitatif.

(3)   Didasarkan pada masalah atau tantangan nyata yang dihadapi kepala sekolah.

(4)   Ada perubahan positif pada kepala sekolah dan sekolahnya.

(5)   Dilakukan secara kolaboratif antara peneliti bersama warga sekolah baik guru, tenaga kependidikan, pengawas, siswa, maupun pihak-pihak lain yang terkait.

(6)   Peneliti juga bertindak sebagai praktisi yang melakukan refleksi.

(7)   Setiap siklus memiliki empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, evaluasi, dan refleksi.

(8)   Jumlah siklus tergantung pencapaian tujuan PTS. Jika satu siklus belum mencapai tujuan maka dapat dilanjutkan pada siklus ke dua, dan seterusnya.

  1. Etika dalam Melaksanakan PTS

Ketika melaksanakan PTS perlu memperhatikan etika antara lain sebagai berikut.

(1)   Bersikap jujur yaitu tidak fiktif, tidak merubah data, dan menuliskan semua sumber referensi yang dikutip.

(2)   Tidak boleh mengganggu tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah.

(3)   Tidak boleh mengganggu proses pembelajaran dan tugas mengajar guru serta kegiatan pendidikan yang sedang berlangsung di sekolah.

(4)   Tidak terlalu banyak menyita waktu dalam pengambilan data.

(5)   Meminta ijin kepada orang-orang yang diteliti.

(6)   Menjamin kerahasiaan data responden yang diteliti.

  1. Perbedaan Penelitian Tindakan oleh Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah,dan Guru

Perbedaan penelitian tindakan oleh pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru adalah seperti Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Perbedaan Penelitian Tindakan oleh Pengawas Sekolah, KepalaSekolah, dan Guru

Peneliti

Ruang Lingkup Penelitian

Subjek Penelitian

Aspek yang Diteliti

Pengawas

Sekolah

Sekolah Pengawas Sekolah/

Kepala sekolah

  • Delapan Standar Nasional Pendidikan.
  • Tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah/kepalasekolah.
  • Peranan pengawas sekolah/kepala sekolah.
  • Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Guru
  • Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik.
  • Tugas pokok dan fungsi guru.
  • Peranan guru.
  • Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Tenaga kepen-didikan
  • Standar Tenaga Administrasi, Standar Tenaga Laboratorium, Standar Tenaga Perpustakaan, dan Standar Tenaga Kependidikan lainnya.
  • Tugas pokok dan fungsi tenaga kependidikan.
  • Peranan tenaga kependidikan.
  • Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaianmasalah.
Kepala sekolah Sekolah Kepala Sekolah
  • Delapan Standar Nasional Pendidikan.
  • Tugas pokok dan fungsi kepalasekolah.
  • Peranan kepala sekolah.
  • Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah
Guru
  • Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik.
  • Tugas pokok dan fungsi guru.
  • Peranan guru.
  • Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Tenaga kepen-didikan
  • Standar Tenaga Administrasi, Standar Tenaga Laboratorium, Standar Tenaga Perpustakaan, dan Standar Tenaga Kependidikan lainnya.
  • Tugas pokok dan fungsi tenaga kependidikan.
  • Peranan tenaga kependidikan. .
  • Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Siswa
  • Standar Kompetensi Lulusan.
  • Standar Penilaian.
  • Berpikir Kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Guru Kelas Guru
  • Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik.
  • Tugas pokok dan fungsi guru.
  • Peranan guru.
  • Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Siswa
  • Standar Kompetensi Lulusan.
  • Standar Penilaian.
  • Kegiatan Kesiswaan.
  • Berpikir kritis, kreatif, inovatif, jiwa kewirausahaan, dan kemampuan memecahkan masalah.
  1. Perbedaan PTS dengan Bukan PTS

Perbedaan antara PTS dengan bukan PTS seperti pada Tabel 2 beikut.

Tabel 2. Perbedaan PTS dengan Bukan PTS

Aspek

PTS

Bukan PTS

Dilaksanakan oleh Praktisi yaitu kepala sekolah, pengawas sekolah. Teoretisi yaitu ilmuwan di luar sekolah.
Tujuan penelitian Tidak untuk menguji teoritetapi untuk memecahkan masalah, menghadapi tantangan, memperbaiki situasi sekolah. Tidak untuksolusi yang berlaku umum (tidak untuk membuat generalisasi). Menguji teori melalui hipotesis dan atau mengembangkan pengetahuan baru.

Untuk membuat generalisasi.

Jenis data Kualitatif/dan atau kuantitatif Kualitatif/dan atau kuantitatif.
Maksud pengumpulan dan analisis data Menyelesaikan masalah praktis, mengarahkan rencana tindakan. Mendapatkan pemahaman terhadap gejala, dan menguji hipotesis.
Standar mutu penelitian Hasil penelitian menunjukkan adanyaperubahan situasi, kondisi, dan kinerja sekolah. Hasil penelitian mampu memverifikasi teori.
Pemakai utama Warga sekolah. Ilmuwan, praktisi, birokrat, usahawan, dan masyarakat.

 

  1. Langkah-langkah PTS

Langkah-langkah PTS yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, evaluasi, dan refleksi. Langkah-langkah PTS seperti Gambar 1 berikut.

Pelaksanaan

Pengamatan dan Evaluasi

Refleksi

Perencanaan

SIKLUS 1

Pelaksanaan

Pengamatan dan Evaluasi

Refleksi

Perencanaan

SIKLUS 2

Gambar 2: Langkah-langkah PTS

Siklus lanjutan, atau Selesai bila Tujuan Tercapai

Penjelasan Gambar 2 adalah sebagai berikut.

  1. a.     Perencanaan

Perencanaan adalah langkah awal yang dilakukan peneliti saat akan memulai tindakannya. Agar perencanaan mudah dipahami oleh peneliti yang akan melakukan tindakan, maka peneliti membuat rencana tindakan yang meliputi:

(1)     rumusan langkah-langkah kegiatan penyelesaian masalah/

kegiatan menghadapi tantangan/kegiatan melakukan inovasi,

(2)     identifikasi warga sekolah dan atau pihak-pihak terkait lainnya yang terlibat dalam penyelesaian masalah/menghadapi tantangan/melakukan inovasi, dan

(3)     identifikasi fasilitas yang diperlukan.

  1. b.     Pelaksanaan(Tindakan)

Pelaksanaan adalah penerapan dari rencana tindakan. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah sebagai berikut.

(1)   Bagaimana cara melaksanakan tindakan untuk memecahkan masalah/menghadapi tantangan/melakukan inovasi?

(2)   Apakah ada kesesuaian antara rencana tindakan dengan pelaksanaannya?

(3)   Apakah tindakan yang dilaksanakan telah terarah pada pencapaian tujuan penelitian?

(4)   Seberapa besar pelaksanaan tindakan melibatkan warga sekolah dan atau pihak-pihak terkait lainnya?

(5)   Apa peran masing-masing warga sekolah dan atau pihak-pihak terkait lainnya dalam melaksanakan tindakan?

(6)   Apa saja yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan tindakan?

(7)   Bagaimana perubahan perilaku dan tanggapan subyek penelitian terhadap tindakan yang diterapkan?

  1. c.    Pengamatan dan Evaluasi

Pengamatan adalah pencermatan terhadap hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati adalah proses yang berlangsung selama pelaksanaan tindakan (perubahan perilaku dan tanggapan subyek penelitian terhadap tindakan yang diterapkan) dan hasil kegiatan yang dilakukan subyek penelitian. Pengamatan menggunakan instrumen yang berisi indikator-indikator proses tindakan. Pada akhir kegiatan dilaksanakan evaluasi terhadap pencapaian hasil atau pencapaian kinerja pada subyek penelitian. Evaluasi mengacu pada indikator keberhasilan tindakan yang telah ditentukan sebelumnya.

  1. Refleksi

Pada refleksi ini dilakukan kajian terhadap proses dan hasil tindakan yang telah dilakukan serta kajian tentang kekurangan atau hambatan yang dialami dan kemungkinan cara mengatasi kekurangan atau hambatan selama pelaksanaan tindakan. Selain itu, juga dikaji tentang sejauh mana ketercapaian indikator keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya.

  1. Latihan

Tugas Kelompok

1.   Pilih salah satu topik berikut (sesuai pembagian kelompok)

 

(1)    Manajemen sekolah.

(2)   Kepemimpinan pembelajaran.

(3)    Supervisi akademik.

(4)    Kultur sekolah/moralitas sekolah.

(5)    Kewirausahaan dalam rangka mendukung pembelajaran.

(6)    Pengembangan profesionalisme guru.

(7)    Pengembangan kreativitas kepala sekolah, guru, dan siswa.

(8)    Kurikulum dan implementasinya.

(9) Pengembangan inovasi pengelolaan sekolah, kelas, danpembelajaran.

(10) Pengembangan sistem evaluasi pembelajaran.

(11) Berpikir kritis kepala sekolah, guru, dan siswa.

(12) Penyelesaian masalah oleh kepala sekolah, guru, dan siswa.

2.   Diskusikan topik tersebut, rumuskan jawaban setiap butir pertanyaan di bawah ini dan tuliskan pada kolom yang telah disediakan

 

a.   Alur Berpikir

(1)   Tulislah masalah-masalah atau kendala-kendala yang dihadapi kepala sekolah ketika melaksanakan tugas sesuai dengan topik yang dibahas!

(2)   Pilihlah salah satu masalah (butir 1.a.) yang paling penting dan segera diselesaikan masalahnya!

(3)   Berikan alasan mengapa masalah tersebut penting dan segera diselesaikan masalahnya!

(4)   Kemukakan faktor-faktor yang menyebabkan muculnya masalah tersebut!

(5)   Rumuskan alternatif-alternatif penyelesaian masalah dan pilihlahsalah satu alternatif yang terbaik!

1. Alternatif-alternatif penyelesaian masalah:

2. Alternatif yang terbaik:

b.   Kerangka Kerja

Siklus 1

(1) Rencana Tindakan (berisi rumusan masalah dan rencana solusinya)

(2) Pelaksanaan Tindakan (catatan: dalam pelatihan ini, tahap ini baru latihan/exercise)

(3) Pengamatan/Pengumpulan Data,Evaluasi Proses dan HasilTindakan (catatan: dalam pelatihan ini, tahap ini barulatihan/exercise)

Isilah format pengamatan untuk mengamati proses tindakan dalam siklus PTS berikut ini!

No.

Aspek yang diamati

Data pendukung

4.   Refleksi (catatan: dalam pelatihan ini, tahap ini barulatihan/exercise)

Jika masalah belum terselesaikan, rumuskan rencana siklus 2, 3, dan seterusnya hingga masalah terselesaikan.

 

  1. Rangkuman

PTS adalah penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti (umumnya juga praktisi) di sekolah untuk membuat peneliti lebih profesional terhadap pekerjaannya, memperbaiki praktik-praktik kerja, dan melakukan inovasi sekolah serta mengembangkan ilmu pengetahuan terapan. Langkah-langkah PTS perencanaan, pelaksanaan, pengamatani, evaluasi dan refleksi.

KEGIATAN BELAJAR 2

PENYUSUNAN PROPOSAL PTS

  1. A.   Pengantar

Selamat membaca dan mempelajari kegiatan belajar 2 tentang penyusunan proposal PTS. Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, Ibu/Bapak diharapkan memahami cara menyusun proposal PTS. Hasil pemahaman Ibu/Bapak tersebut dapat digunakan sebagai tahap awal untuk memperbaiki dan mengembangkan guru dan siswa agar mampu: berpikir kritis, kreatif, inovatif, menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan.

Ibu/Bapak akan mudah mempelajari dan mempraktikkan materi kegiatan belajar 2, jika ada kemauan yang kuat untuk berubah ke       arah yang lebih baik. Bukankah di mana ada kemauan di situ ada cara/jalan? Penyusunan proposal PTS yang sudah Bapak/Ibu praktikkan dengan sukses melalui rencana tindakan akan menjadi contoh bagi guru dan siswa untuk mengubah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak mereka sehingga mampu: berpikir kritis, kreatif, inovatif, menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan. Selamat belajar!

  1. Materi Pokok
    1. Format Proposal PTS

Langkah awal sebelum melakukan PTS adalah menyusun proposal. Proposal PTS adalah rencana penelitian tindakan yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan PTS. Jika proposal disusun dengan benar maka pelaksanaan PTS akan terarah sesuai dengan tujuan akan dicapai. Jika proposal salah maka pelaksanaan PTS pun akan salah pula. Oleh sebab itu, proposal harus disusun dengan benar agar pelaksanaan PTS dapat mencapai tujuan. Sistematika proposal PTS adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

B.  Rumusan Masalah

C.  Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.  Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

BPenyelesaian Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

A.  Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BProsedur Penelitian

C.  Teknik Pengumpulan Data

D. Teknik Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA

 

  1. Format Laporan PTS

Dalam penulisan laporan PTS sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut.

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.  Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

B.  Penyelesaian Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

A.  Subjek, Lokasi, dan WaktuPenelitian

B.  Prosedur Penelitian

C.  Teknik Pengumpulan Data

D. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.   Kondisi Awal

B.   Siklus 1

1.  Perencanaan

2.  Pelaksanaan

3.  Pengamatan

4.  Evaluasi dan Refleksi

C.   Siklus 2(rumuskan rencana siklus 2, 3, dan seterusnya hingga masalah terselesaikan)

      (jika diperlukan)

D. Pembahasan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A.  Simpulan

B.  Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

  1. Penjelasan Format Proposal dan Laporan PTS

BAB I PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Berisi uraian singkat tentang kondisi ideal atau kondisi sekolah yang diharapkan, situasi nyata sekolah, perkiraan tindakan untuk mengatasi kesenjangan/mengatasi masalah/memperbaiki kondisi/meningkatkan mutu, alasan menggunakan tindakan tersebut, dan pentingnya PTS dilakukan.

  1. Rumusan Masalah

Berisi rumusan masalah yang ditulis dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan berdasarkan pembatasan masalah.

Contoh Rumusan Masalah:

(1)   Bagaimanakah langkah-langkah bimbingan kelompokyang efektif untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran aktif di SMPN 88 Yogyakarta?

(2)   Apakah dengan bimbingan kelompokakandapat meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran aktif di SMPN 88 Yogyakarta?

  1. Tujuan Penelitian

Berisi pernyataan tentang perubahan yang diharapkan dari hasil PTS.

Contoh Tujuan Penelitian:

(1)  Untuk mengetahui langkah-langkah bimbingan kelompokyang efektif dalam meningkatkan kemampuan guru pada pembelajaran aktif di SMPN 88 Yogyakarta.

(2)     Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran aktif melalui bimbingan kelompok di SMPN 88 Yogyakarta.

  1. Manfaat Penelitian

Berisi pernyataan tentang manfaat PTS bagi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa, dan sekolah pada umumnya serta pengembangan ilmu praktis/aplikatif.

  1. E.   Definisi Istilah (jika diperlukan)

Berisi penjelasan istilah-istilah/kata-kata kunci yang tercantum dalam judul PTS.

Contoh judul,

‘Upaya Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran Aktif melalui Bimbingan Kelompok di SMPN 88 Yogyakarta.”

Definisi istilah:

Kemampuan Guru adalah ……………………………………………………….

Pembelajaran Aktif adalah ……………………………………………………..

Bimbingan Kelompok adalah ……………………………………………

BAB II KAJIAN PUSTAKA

  1. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

Berisi teori-teori, dan hasil penelitian yang relevan untuk menyelesaikanmasalah/menghadapi tantangan/melakukan inovasi.

  1. Penyelesaian Masalah

Berisi tentang rancangan tindakan untuk menyelesaikan masalah atau meningkatkan mutu, yang meliputi jenis tindakan, dan cara melaksanakan untuk mencapai hasil tindakan yang diharapkan seperti yang tertulis pada tujuan PTS.

BAB III METODE PENELITIAN

  1. Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Berisi subjek yang diteliti misalnya, guru, tenaga kependidikan, dan siswa), tempat dan waktu pelaksanaan PTS.

  1. Prosedur Penelitian

Berisi  uraian tentang langkah-langkah pelaksanaan penelitian mulai persiapan sampai penyajian laporan PTS adalah sebagai berikut.

(1) Persiapan penelitian, termasuk kajian masalah di lapangan, studi kepustakaan, penyiapan instrumen dan sarana tindakan.

(2) Siklus penelitian/penerapan tindakan (tindakan nyata untuk melakukan perubahan dari situasi nyata sekolah menuju situasi sekolah yang diharapkan.

(3) Indikator keberhasilan tindakan.

(4) Penyusunan laporan.

(5) Penyajian laporan PTS.

  1. Teknik Pengumpulan Data

Berisi cara mengumpulkan data melalui pengamatan langsung atau oleh orang lain, serta instrumen pengamatan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data.

  1. Teknik Analisis Data

Berisi analisis deskriptif tentang perubahan dari situasi nyata sekolah menuju situasi sekolah yang diharapkan sehingga dapat diketahui tingkat ketercapaian tujuan PTS.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.     Kondisi Awal

Berisi tentang kondisi nyata subyek penelitian sebelum diterapkan tindakan yang dirancang sebelumnya.

B.     Siklus 1

1.     Perencanaan

Berisi tentang rencana tindakan yang akan dilakukan, meliputi langkah-langkah atau prosedur tindakan yang akan dilakukan.

2.     Pelaksanaan

Berisi tentang implementasi tindakan dan situasi/kondisi pada saat tindakan diterapkan, yang meliputi perilaku dan tanggapan atau reaksi subjek penelitian.

3.     Hasil Pengamatan

Berisi tentang hasil pengamatan terhadap perilaku dan hasil kerja subjek penelitian sehubungan dengan tindakan yang diterapkan.

4.     Evaluasi dan Refleksi

Berisi tentang evaluasi atas proses dan hasil tindakan yang telah dilakukan serta kajian tentang kekurangan atau hambatan yang dialami dan kemungkinan cara mengatasi kekurangan atau hambatan selama pelaksanaan tindakan.

  1. C.   Siklus 2 (Jika diperlukan)

Struktur isi sama dengan siklus 1 tetapi menceritakan situasi dan kondisi siklus 2, pada siklus 2 ini harus dijelaskan penyempurnaan tindakan jika dibandingkan dengan siklus 1.

D. Pembahasan

Berisi tentang uraiantentang kondisi awal/pra tindakan, hasil tindakan setiap siklus yang dibandingkan dengan kajian teori pada Bab II diatas.

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

  1. Simpulan

Berisi jawaban terhadap rumusan masalah.

  1. Saran

Berisi saran tindakan lanjutan untuk menyelesaikan masalah/menghadapi tantangan/melakukan inovasi.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi referensi yang dikutip saja.Cara menulis referensi lihat daftar pustaka pada materi pelatihan ini (di halaman terakhir).

LAMPIRAN

Berisi tabel, gambar, foto, dan dokumentasi yang relevan dengan data yang dikumpulkan.Lampiran diberi nomor urut jika lebih dari dua buah.

Tuliskan lampiran yang dimaksud pada data yang ditemukan di Bab IV.

  1. Latihan

Buatlah Proposal PTS sesuai dengan format yang telah dipaparkan di atas. Masalah nyata dapat mengacu pada hasil Evaluasi Diri Sekolah, yang berfokus pada masalah kepemimpinan pembelajaran. Tindakan yang direncanakan mengacu pada tindakan nyata yang akan dilakukan pada saat program On the Job Learning.

  1. Rangkuman

Sebelum melakukan PTS, peneliti harus menyusun proposal PTS yang mengacu pada masalah nyata di sekolah dan tindakan perbaikan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kapasitas kepala sekolah dan ketersediaan sarana di sekolah.

Selamat karena Ibu/Bapak telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2.Selanjutnya, selamat melakukan rencana tindakan.Untuk menambah pengetahuan.Ibu/Bapak dimohon untuk mempelajari kegiatan belajar berikutnya.

KEGIATAN BELAJAR 3

EVALUASI LAPORAN PTS

  1. A.   Pengantar

Selamat membaca dan mempelajari kegiatan belajar 3 tentang evaluasi laporan PTS. Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, Ibu/Bapak diharapkan memahami cara mengevaluasi laporan PTS. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui kelayakan laporan PTS.Laporan PTS yang sudah layak dapat digunakan Ibu/Bapak sebagai tahap awal untuk memperbaiki dan mengembangkan guru dan siswa agar mampu: berpikir kritis, kreatif, inovatif, menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan.

Ibu/Bapak akan mudah mempelajari dan mempraktikkan materi kegiatan belajar 3, jika ada kemauan yang kuat untuk berubah ke       arah yang lebih baik. Bukankah di mana ada kemauan di situ ada cara/jalan? Evaluasi laporan PTS yang sudah Bapak/Ibu praktikkan dengan sukses melalui rencana tindakan akan menjadi contoh bagi guru dan siswa untuk mengubah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak mereka sehingga mampu: berpikir kritis, kreatif, inovatif, menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan. Selamat belajar!

  1. Materi Pokok
    1. Cara Mengevaluasi Laporan PTS

Laporan PTS harus disusun secara cermat dan mengacu pada kaidah penyusunan karya tulis ilmiah, untuk itu perlu dilakukan evaluasi terhadap laporan yang telah ditulis. Format evaluasi laporan PTS dapat menggunakan tabel berikut.

Lembar Evaluasi Laporan PTS

Beri tanda centang (Ö) pada kolom yang disediakan

No Aspek yang dievaluasi Tidak Layak Kurang Layak Cukup Layak Layak
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Indikator Keberhasilan
E. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan
B. Penyelesaian Masalah
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian
B. Prosedur Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data
BAB IV SIKLUS TINDAKAN
A. B. Kondisi Awal

Siklus 1

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengamatan

4. Evaluasi dan Refleksi

C. Siklus 2
D. Siklus 3 (jika diperlukan)
E. Pembahasan
A.

B.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

 

 

 

DAFTAR  PUSTAKA

LAMPIRAN

  1. 2.     Perbaikan Laporan PTS

Setelah dievaluasi dengan menggunakan format di atas, selanjutnya penulis melakukan perbaikan dengan mengacu pada uraian pada Kegiatan Belajar 2. Pada saat perbaikan akan lebih baik apabila dilakukan melalui konsultasi dengan para ahli di bidangnya.

  1. B.   Latihan                                                                       

Lakukan evaluasi terhadap proposal PTS anda atau orang lain dan berilah komentar terhadap kekurangan laporan tersebut.

  1. C.   Rangkuman

Laporan PTS perlu dievaluasi oleh diri sendiri/orang lain untuk kesempurnaan laporan. Selanjutnya dari hasil evaluasi dilakukan perbaikan dengan berkonsultasi pada para ahli.

REFLEKSI

Nama: …………………………………………          Tanggal: ………………..2011

•    Kegiatan apa saja yang telah saya lakukan di sekolah yang pada

prinsipnya mendekati/sesuai dengan kerangka pikir materi pelatihan ini?

•     Hal-hal apa saja yang sudah saya pahami terkait dengan materi pelatihan ini?

•     Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi kegiatan ini tetapi belum ditulis pada materi pelatihan ini?

•     Manfaat apa saja yang saya peroleh dari materi pelatihan ini untuk menunjang keberhasilan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah?

•     Langkah-langkah apa saja yang perlu ditempuh untuk menerapkan materi pelatihan ini dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah saya?

 

 

 

Selamat karena Ibu/Bapak telah selesai mempelajari kegiatan belajar 3.Selanjutnya, selamat melakukan rencana tindakan untuk dilaksanakan sekolah.Untuk menambah pengetahuan, Ibu/Bapak dimohon untuk mempelajari buku bacaan yang dianjurkan.

DAFTAR BACAAN YANG DIANJURKAN

 

Creswell, J. 2008. Educational Research: Quantitative & Qualitative. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson International Edition.

Glikman, C.D., Gordon, S.P., & Gordon, J.M.R. 2007.Supervision and Instructional Leadrship A Developmental Approach.Seventh Edition. New York: Pearson Education, Inc.

Hopkins, D. 2008. A Teacher’s Guide to Classroom Research.Fourh Edition. Kondon: McGraw Hill.

Husaini Usman. 2009. Pengantar Penelitian Sosial. Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.

Kemmis and McTaggart (1994) TheAction Research Planner, Dekain University.

McNiff, J., & Whitehead, J. 2002. Action Research: Principle and Practice. Second Edition. London: Routledge Falmer.

Mills, G.E. 2003.Action Research A Guide for The Teacher Research. Second Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Merrill Prentice Hall.

Stringer, E. 2004.Action Research in Education.Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Merrill Prentice Hall.

Suhardjono, A. Azis Hoesein,dkk (1995). Pedoman penyusunan KTI di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Digutentis, Jakarta : Diknas.

Suhardjono. 2005. Laporan Penelitian Eksperimen dan Penelitian Tindakan Kelas sebagai KTI, makalah pada Pelatihan Peningkatan Mutu Guru di LPMP Makasar,Maret2005.

Suhardjono. 2009. Tanya jawab tentang PTK dan PTS, naskah buku.

Suharsimi, Arikunto. 2002. Penelitian Tindakan Kelas, Makalah padaPendidikan dan Pelatihan (TOT) Pengembangan Profesi bagi Jabatan Fungsionla Guru, 11-20 Juli 2002 di Balai penataran Guru (BPG) Semarang.

Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : PT Bumi Aksara.

Sulipan. 2010. Penyusun Karya Tulis Ilmiah: Laporan Penelitian Tindakan Kelas dan Sekolah. Bandung: CV. Tantiarama.

Supardi. 2005. Penyusunan Usulan, dan Laporan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas, Makalah disampaikan pada “Diklat Pengembangan Profesi Widyaiswara”, Ditektorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Tomlinson, H. 2005. Educational Leadership Personal Growth for Profesional Development.London: Sage.

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Tinggalkan komentar